Jumat, 08 Juni 2012

ULAT HONGKONG

                   Mendengar nama ulat sebagian kita terutama kaum wanita akan merasa takut,jijik dan asosiasi yang negatif lainnya. Tetapi ternyata membudidayakan ulat hongkong bisa mendatangkan penghasilan tambahan yang lumayan besar. Ulat hongkong atau dalam bahasa lain dikenal dengan Meal Worm atau Yellow Meal Worm dapat ditemukan pada toko-toko pakan burung, reptil dan ikan, karena memang ulat hongkong biasa dipergunakan sebagai suplemen pakan hewan-hewan tersebut. Selain itu ulat hongkong bisa dipergunakan sebagai bahan makanan hewan dalam bentuk pelet.

                      Ulat hongkong sebenarnya adalah fase larva dari serangga bernama latin Tenebrio Molitor. Serangga berwarna hitam ini merupakan serangga pemakan biji-bijian. Dalam Fase hidupnya serangga T.Molitor ini terdiri dari 4 siklus hidup , yaitu telur –> larva(ulat Hongkong) –> kepompong –> ulat dewasa/Serangga. Siklus seperti ini bisa berlangsung dalam waktu 3 sampai 4 bulan. Larva atau ulat hongkong ini akanmengalami pergantian kulit sebanyak 15 kali sebelum akhirnya berubah menjadi kepompong. Pada saat berganti kulit inilah saat yang tepat untuk diberikan kepada ikan hias, karena zat kitin yang terkandung pada kulit ulat hongkong tidak bisa dicerna oleh ikan.

TERNAK JANGKRIK

              Jangkrik adalah hewan sejenis belalang dengan postur tubuh rata dan mempunyai dua antena di depan. Jangkrik adalah termasuk hewan omnivore dan dikenal suara ngeriknya yang khas dari pejantan untuk menarik perhatian sang betina.Suara jangkrik akan semakin mengeras jika suhu di sekitarnya meningkat. Jangkrik telah dipelihara manusia sejak lama dan jangkrik mempunyai 900 spesies di seluruh dunia.Saat ini jangkrik bukan hanya untuk dikonsumsi burung saja, namun ternyata jangkrik sangat lezat dan gurih bila di jadikan sambal goreng.